Buku ini adalah novel yang berisi
kisah sebuah keluarga dengan dua anak lelaki yang ditinggal meninggal oleh
ayahnya. Novel ini bercerita bagaimana sang ayah selalu mendampingi anaknya
meski sudah tiada lewat tayangan video yang selalu disetel oleh sang ibu setiap
Sabtu untuk ditonton oleh putra-putranya. Meski sang ayah sudah tiada, dua anak
lelaki ini tidak kehilangan kasih sayang dan didikan dari sosok ayah mereka.
Sang ayah, Pak Gunawan merekam
video saat dia mengetahui usianya tak akan lama lagi karena mengidap penyakit.
Ia menyiapkannya untuk menjawab segala pertanyaan putra-putranya kelak. Tak
hanya menyiapkan nasihat untuk putranya melalui video, beliau juga menyiapkan
bekal finansial bagi sang istri karena akan menjadi tulang punggung keluarga.
Novel ini tak hanya berisi ilmu
parenting yang cukup serius tentang bagaimana Pak Gunawan mendidik putranya,
tapi juga banyak kekonyolan tentang bagaimana putra keduanya, Cakra yang masih
jomblo menghadapi tantangan zaman tentang status jomblo dan pencarian jodohnya.
Juga keseruan kisah Satya, sang kakak yang mencontoh sang ayah untuk mendidik
putra-putranya.
Dari novel ini saya belajar
planning is everything menurut pak Gunawan. Dan orangtua adalah contoh dan
teladan terdekat bagi anak-anaknya, maka jika ingin anak anda begini atau
begitu. Sudahkah anda melakukan hal yang sama?
Saya sangat menyukai novel ini.
Menurut saya novel ini enak dan pas untuk dibaca bagi mereka yang menyiapkan
dirinya menjadi orangtua yang baik bagi anak-anaknya kelak karena banyak ilmu
parenting di dalamnya tapi dibawakan dengan bahasa yang mudah dipahami.
Harga diri kita tidak datang dari barang yang kita pakai. Tidak datang dari barang
yang kita punya. Di keluarga kita, nilai kita tidak datang dari barang. Nilai
kita datang dari sini. Bapak menunjuk hati. Harga diri kita datang dari akhlak kita. Anak
yang jujur. Anak yang baik. Anak yang berani bilang ‘saya benar’ ketika benar.
Anak yang berani bilang ‘maaf’ ketika salah. Anak yang berguna bagi dirinya dan
orang lain. Harga dari diri kamu datang dari dalam hati kamu dan berdampak ke
orang luar. Bukan dari barang/orang luar berdampak ke dalam hati – Pak Gunawan
No comments:
Post a Comment