Thursday, June 18, 2015

Cerita Dibalik Umroh Mandiri (16 Juta Rupiah)

Assalamu’alaikum


Postingan kali ini saya mau berbagi perihal keberangkatan umroh akhir tahun kemarin. Ya kali aja ada yang mau baca gitu. *wink

Berawal dari kumpulan cewek cantik *pret, yang berniat umroh murah (Ya Allah gak papa ya umrohnya murah, pahalanya gak dikurangi kan ya T.T). Iyah umroh murah, temen-temen gak salah baca kok. Sila dicek di internet banyak kok postingan yang menawarkan umroh murah. Contohnya aja nih ya, umroh murah dari travel pak ustadz Ahmad Al Habsy yang ada di kisaran harga $ 1500 (ini kalau dirupiahkan anggap saja dikali Rp 13000 berarti hampir 20 jutaan). Ini dari mana murahnya kalau nyisihin sejuta tiap bulan dalam setahun kan belum cukup. :D

Maka pencarian biro travel umroh dengan harga miring pun dimulai, dari gabung grup FB Umroh backpacker sampai cari-cari info di internet dan mendatangi kantor bironya langsung untuk konsultasi. Akhirnya pencarian berlabuh di operator umroh Tamasya Albarakah Indonesia yang berlokasi di Jakarta.

Kenapa akhirnya menjatuhkan pilihan pada operator ini? Alasan pastinya karena sudah membandingkan dengan operator lain tentunya. Dan ini udah yang paling OK belum lagi ditambah keramahan petugasnya. Oya, kata teman saya yang jadi tour leader alias yang ribet ngurusin keberangkatan grup umroh mandiri, operator ini biasanya hanya melayani biro travel bukan perseorangan seperti grup kami ini (maka disebutlah istilah potong kompas, karena kami yang bukan biro travel tapi bisa ngumpulin orang yang sudah punya tiket ke mekkah pd tanggal tertentu sampai 20 orang).

Kenapa disebut umroh mandiri? Karena memang tidak seperti umumnya orang yang berangkat umroh yang hanya tinggal mendaftar kemudian bayar dan siap berangkat. Umroh ini, dengan semangat teman-teman saya yang mau diribetin untuk mengurus (semoga Allah balas kebaikannya karena susah payahnya mereka) dimulai dari pemburuan tiket murah ke Jeddah jauh-jauh hari, mengajak banyak orang agar memenuhi kuota operator (tak lupa ajak yang laki-laki supaya ceritanya jadi mahrom, ya Allah gak papa kan ya ceritanya mahrom), mengundang pak ustaz untuk mengisi manasik, bolak-balik operator mengurus kelengkapan umroh, mencari sendiri keperluan grup (tas, sorban, tempat minum, buku panduan umroh dll) dan sebagainya dilakukan sendiri. Makanya grup ini disebut umroh mandiri. Seru kaaan.

Nah untuk rincian biayanya kurang lebih seperti ini (dengan nilai dolar saat itu Rp 12.400)

Keterangan Biaya
LA Umroh $480 (tambah $20 karena anggotanya kurang dari 30) Rp   6.076.000
Tiket JKT – BKK  (Dibeli 9 bln sebelum keberangkatan)  Rp      880.000
Tiket BKK – Jeddah – BKK (Dibeli 9 bln sebelum keberangkatan) Rp   4.400.000
Tiket BKK – JKT  (Dibeli 2 bln sebelum keberangkatan)   Rp   2.100.000  
Visa $ 120 (+ $20 karena harus push kerja org kedutaan)   Rp   1.736.000
Surat mahrom Rp      250.000
Keperluan Grup (Manasik, tas kecil, tempat minum, obat-obatan, buku umroh, bantal dan penutup mata) 
Rp      300.000
RP      355.000
Suntik meningitis
Total
Rp 16.097.000

Tentu saja biaya ini tidak termasuk oleh-oleh ya.

Semoga saya dan rekan-rekan yang sedang dalam usaha mempersiapkan dirinya (baik doa, ilmu, materi) untuk umroh atau haji diberi kelancaran oleh Allah SWT. 

No comments:

Post a Comment