Assalamu’alaikum
Ini cerita perjalanan saya dan teman
jalan-jalan di Bangkok, meski sebentar cukup menyenangkan. Bikin pengen balik
lagi, semoga Allah beri rejeki yaa.
Kawasan ini adalah salah satu
destinasi juga yang biasanya didatangi wisatawan karena pusat menginapnya
backpacker dari seluruh dunia. Banyak pedagang yang menjual oleh-oleh tak lupa
jajanan khas Thailand seperti buah-buah segar, coconut ice cream, banana
pancake, padthai, makanan ngeri kaya sate kalajengking dkk. Dan jika malam
tiba, kawasan ini berubah menjadi kawasan pesta bagi para bule ya minum, nari n
nyanyi. *Wah wah wah.
Asiatique
Menurut cerita teman yang sudah ke
Bangkok, tempat wisata ini adalah tempat wisata yang wajib dikunjungi jika ke
Bangkok. Bianglala, tempat makan *gatau sih kehalalannya, toko suvenir lucu,
gembok cinta, patung dan banyak spot
foto OK di dalamnya. Seru banget, ditambah perjalanan dari tempat
menginap di Khaosan road yang cukup jauh ke Asiatique ya jalan kaki, ya naik
perahu, ya naik BTS, mampir di MBK untuk solat maghrib, terus jalan kaki lagi, terus naik perahu
gratis yang disediakan menuju Asiatique.
Datang ke Asiatique lebih bagus
begitu jam buka sekitar jam 4 sore, kemudian keliling sampai malam hari ketika
lampu-lampunya dinyalakan. Jika datang sore hari, masih bisa foto saat langit
masih biru dan menyaksikan sungai yang sebenernya gak bersih-bersih amat sih
tapi pemerintah Thailand sangat memperhatikannya karena perahu adalah salah satu
alat transportasi di kota Bangkok.
Di sini ada toko oleh-oleh murah yang
pedagangnya lancar berbahasa Indonesia karena katanya, “pelanggannya banyak
orang Indonesia dan beli banyak barang”. Haa. Yah kebiasaan kebanyakan orang Indoensia
kan kalau pergi pasti beli oleh-oleh untuk tetangga, saudara, kalau perlu orang
lewat *saking baiknya. :D. Saya lupa nama tokonya tapi deket toko ayam goreng
terkenal K*C dan gak begitu jauh dari pintu tapi arah darat *kalau saya kan
dari sungai tuh.
Grand Palace
Dari Khaosan road, untuk menuju Grand
Palace hanya tinggal jalan kaki saja tapi lumayan jauuuh ya manceman. Tapi gak
apa apa namanya juga jalan-jalan. Kami gak sampai masuk sih, bayarnya lumayan
mahal soalnya 500 baht *irit. Karena pelataran luarnya dibuka ya kami foto-foto
di luarnya aja sudah cukup senang. Beberapa gedungnya ada yang seperti di kota
lama Jakarta, berjendela tinggi dan bercat putih.
Sebelum masuk ke lokasi ini, di pintu
masuk pertama yang kami datangi tidak diizinkan masuk oleh penjaganya karena katanya
sedang ibadah. Tapi karena penasaran, maka saya dan teman tetap menyusuri
tembok tinggi yang mengelilingi mencari pintu masuk lain. Ternyata boleh masuk
dan ramai turis asing yang masuk. Kami pun ikut masuk.
Setelah puas narsis di pelataran
Grand Palace, kami pun menyeberang dan istirahat di tempat macam alun-alun berpadang
rumput yang cukup luas. *aksi foto-foto pun terulang lagi. Selain adem karena
banyak pohon dan berumput hijau sepanjang mata memandang, jadi bikin kami bisa
duduk tenang sambil mengobrol dan menikmati cemilan bekal perjalanan.
Wat Arun
Wisata ke Bangkok yang juga terkenal
dengan seribu pagodanya ini memang sudah seperti wisata religi. Karena kami kan
mengunjungi tempat ibadah umat Buddha. Salah satu yang kami kunjungi adalah Wat
Arun. Selesai dari Grand Palace berjalan menyusuri temboknya maka akan kita
temui semacam stasiun untuk kereta atau terminal untuk bis atau shelter untuk
busway *jadi apa namanya ya. Cukup bayar 3 baht kami bisa menyeberang sungai
menuju Wat Arun.
Wat Arun ini, katanya lebih bagus
lagi dilihat malam hari karena dindingnya yang dihiasi seperti kaca akan tampak
menyala. Dengan 50 baht kami pun berkeliling di Wat Arun. Lokasinya yang apik
ditambah taman yang juga dihias dengan indah menambah kenyamanan kami
berlama-lama di sana meski panas matahari menyengat.
Jangan cuma berkeliling dan mengambil
gambar dari bawah saja. Coba juga sensasi naik sampai hampir ke puncaknya,
curaaam banget tangganya. Mungkin kalau naik masih tak terasa ngerinya tapi
saat turun, ngeri banget, jadi tipsnya sebaiknya turun menghadap tangga.
MBK (Mahboonkrong)
Nah begitu selesai berwisata di Wat
Arun, kami rencananya mau k MBK, mol besar yang terkenal di Bangkok untuk solat,
makan siang tom yam halal dan beli oleh-oleh. Di perjalanan kami lihat bus
nomor sekian tulisannya MBK, dengan PD kami hapalin karena mau nyoba naik bis. Saat
nunggu di tempat pemberhentian bis ternyata bis dengan nomor yang sama bukan ke
MBK. OMG, bagaimana ini padahal sudah naik. *psst keneknya rata-rata perempuan
loh. Karena satu teman kami sebelumnya pernah ke Bangkok jadi dia putuskan
untuk turun di stasiun BTS saja untuk menuju MBK. Setelah naik BTS ternyata
masih harus naik MRT supaya sampai di MBK, maka kami pun mencoba naik MRT.
Perut sebenarnya sudah kelaparan tapi
kami harus solat dzuhur dulu. Maka kami pun muter-muter bermodalkan
mengingat-ngingat tadi malam karena sudah solat maghrib di mol ini juga sebelum
ke Asiatique. Di Mol ini disediakan musola loh, berasa di Indonesia ya. Setelah
menunaikan kewajiban solat, kami pun langsung cari tempat makan tom yum halal
dan beli oleh-oleh kaos, manisan mangga kemudian cuuus pulang ke Khaosan road.
Sebenarnya dari MBK kami harus naik BTS, naik perahu dan jalan kaki menuju Khaosan
road tapi karena kami diburu waktu, maka kami pun memilih naik tuk-tuk. Maka
lengkaplah perjalanan hari itu menggunakan berbagai alat transportasi di
Bangkok, kecuali taksi n ojek.
No comments:
Post a Comment