Padahal untuk melakukan pencapaian lebih kita tak bisa hanya
bisa bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan lebih baik yang bisa
didapatkan tanpa melakukan perpindahan. Mau tak mau, kita harus seperti ikan
salmon. Tidak takut pindah dan berani berjuang untuk mewujudkan harapannya.
bahkan rela mati di tengah jalan demi mendapatkan apa yang diinginkannya. - Raditya Dika, Manusia Setengah Salmon -
Wednesday, April 17, 2013
#pacaran
Sudah pernah baca buku Twitografi karya penulis best seller
Asma Nadia? Buku yang bacaannya ringan tapi sarat makna. Ringan karena isinya
adalah kumpulan twit dari Asma Nadia. Tahu kan kalo twit itu hanya 140
karakter, meski terbatas tapi setiap twitnya sangat bermanfaat buat kita
muslimah pada khususnya.
Nah, tulisan kali ini sih gak akan me-review bukunya Asma
Nadia tapi hanya mengikuti gaya tulisannya.
Selamat menikmati!
Seri #pacaran
Dulu zaman masih sekolah pikiran cetek saya ttg pacaran
adalah berikut ini
saya gak #pacaran, bukan karena saya gak ada yang suka ->
sok laku
saya gak #pacaran, karena temen saya yg cantik aja ga.
Ngapain saya pacaran -> dasar minderan
saya gak #pacaran, karena saya suka sama lebih dari satu
orang -> wah parah ini mah
saya gak #pacaran, karena dilarang abah mama -> wajar kan
masih sekula
saya gak #pacaran, karena khawatir adek saya kepengen
pacaran juga -> ceritanya mencontohkan yang baik
Nah saat sudah lebih mengerti kalau pacaran itu tidak baik
karena berhubungan dengan yang bukan muhrim meski gak ngapa2in, maka alasan
saya gak pacaran adalah
saya gak #pacaran, karena malu sama jilbab yang saya pakai
-> apa kata dunia nanti
saya gak #pacaran, karena masih banyak kegiatan positif yang
harus saya lakukan dibanding kegiatan pacaran -> tsaaah
saya gak #pacaran, karena saya ingin jadi muslim yang baik
maka saya taati perintahnya untuk tidak mendekati zina -> gaya, pencitraan
nih
saya gak #pacaran, karena pacaran cuma main-mainan gak
serius kalau serius kan ke pelaminan -> edisi galau
Sekian dan terima gaji :P
Saturday, April 6, 2013
Penutupan Jalur Pendakian Semeru, Terima Kasih
Hayooo liburan weekend pekan
terakhir bulan maret pada ke mana nih? *nada pertanyaan begini model-modelnya
mau pamer nih. Yap tidak salah, semoga masih mau baca postingan berikut. Ahaha.
Kisah ini berawal dari gagalnya
rencana perjalanan teman-teman komunitas ngetengmania menuju Semeru tanggal
27-31 Maret 2013 karena penutupan jalur pendakian Semeru beberapa hari sebelum
keberangkatan mereka. Alhasil saya dengar dari sumber terpercaya mereka
mengganti arah perjalanan menghabiskan akhir pekan mereka ke Sempu dan Baluran,
mereka pun menyebutnya #semelur.
Yap memang awalnya saya ga
termasuk dalam grup yg akan melakukan pendakian ke Semeru. Belum pernah naik
gunung meeen (But next time, I will. Haha gaya). Tapi karena ada dua teman saya
yang udah baik juga cantik Nanay en Nuha mengingat saya, maka diajaklah saya.
Huwooow, *langsung nyanyi “betapa senang hatiku diajak jalan-jalan ke sempu“
(OK, mungkin lagu ini gak ada yg tau ya, hix, jadi kaga lucu dah. Ini tuh plesetan
lagu dangdut betapa malang nasibku dst).
Pulau Sempu, 27-28 Maret 2013
Untuk ikut trip ini saya bayar Rp
100.000 tapi sudah janjian sampai di Stasiun Kota Malang dulu, untuk biayanya
saya kurang paham bisa coba tanya langsung ke bendahara perjalanan ini Moa.
hehe. Kenapa Cuma bayar 100 rebu karena saya Cuma ikut perjalanan ke Sempu tapi
gak ikut ke Baluran. But it was still sooo much fun. Makanya saya bilang
Penutupan Jalur Pendakian Semeru, Terima Kasih :P
So, here is the story guys… Hope
you enjoy it
Sampai di Stasiun Kota Malang,
kami menyewa angkot untuk sampai di pantai Sendang Biru. Setelah makan siang
dan menyiapkan diri untuk trekking. Kami pun menuju Segara Anakan yang kurang
lebih makan waktu 2 jam. *gile waktu aja dimakan, dasar karnivora. Buat saya
yang belum pernah naik gunung sudah itu gak pernah olahraga, perjalanan ini
cukup melelahkan. Jika trekking tidak gendong tas sih masih kuat (kaleee), tapi
saya bawa tas yah memang sih bukan bawa tas carrier yang isinya tenda, alat
masak dan sharing-an logistic seperti teman2 saya. Tapi tetap saja berat.
fufufu.
Jalur yang becek, naik, turun buat
kami sering istirahat dan menenggak minuman. Selain itu perjalanan tanpa
pemandu, sempat membuat beberapa dari kami meragukan jalur perjalanan yang
dipimpin teman kami. Ahaha maaf ya bang.
Setelah sampai, kami gak langsung
bikin tenda tapi main pasir, main air, naik tebing, lihat ombak dan laut lepas (katanya
samudera hindia) dan gak ketinggalan foto2. Prinsip kami “Tenda belakangan yang
penting main duluan”. Padahal ada grup lain yg tiba di waktu yang sama langsung
bikin tenda supaya gak kemaleman dan gak butuh bantuan senter u/ diriin tenda.:P
Malamnya diisi dengan solat,
masak (saya bagian sok sibuk ajah. Hee), makan, bercanda kemudian tidur. Tenda
yg sudah didirikan kemudian diberi matras ternyata gak dipakai karena kami
pilih tidur di luar meski nyamuk tersebar karena malam berhias bulan bundar.
Nah paginya selain solat, masak,
makan, main air, naik tebing, bercanda dan foto2 (lagi) kami juga beberes untuk
siap2 pulang menuju pantai sendang biru, yap kami ga lama2 karena tempat wisata
lainnya sudah menunggu kedatangan kami. Tsaah
Ini bicara aja, gak ada fotonya apa. Oh tentu ada, selamat menikmati (berasa di kondangan)
Ini bicara aja, gak ada fotonya apa. Oh tentu ada, selamat menikmati (berasa di kondangan)
Pantai Sendang Biru |
Segara Anakan |
Teman-teman komunitas ngetengmania |
Dari atas tebing |
Dari atas tebing juga |
Tenda dari atas tebing |
Subscribe to:
Posts (Atom)