Wednesday, March 18, 2015

Dunia yang Dipenuhi Diri Sendiri

Pernahkah merasa bahwa dirimu dipenuhi dengan dirimu sendiri? Ya, perasaan saat dirimu sepertinya tak membutuhkan orang lain. Toh, aku bisa mengerjakan ini dan itu sendiri. Untuk apa orang lain? Menyulitkan saja, pikirmu.

Tapi tahukah kamu, sejatinya kamu tak bisa hidup sendiri. Bahkan tanpa bantuan orang lain. Bisa apa kamu tanpa orang lain?

Bangun tidurmu karena suara azan orang lain berkumandang di waktu subuh. Sarapanmu kau peroleh dari ibu penjual pecel yang sejak dini hari pergi ke pasar dan lanjut berkutat di dapur. Tiba di tempatmu menghabiskan waktu 8 jam sehari karena ada supir angkutan yang rela mengangkutmu padahal ongkos hanya empat ribu. Bisa apa kamu tanpa orang lain?

Penghasilanmu kau peroleh karena kau bekerja untuk orang lain. Mau beli ini beli itu, kau butuh orang lain kan. Segala hal yang kau kerjakan di kantor, di rumah, di sana, di sini, apa bisa tanpa bantuan orang lain. Ah bisa apa kamu tanpa orang lain?

Maka...

Lepaskanlah earphonemu, simpan telepon genggammu, sapalah teman di sampingmu. Bukalah pintumu dan keluarlah untuk menemui orang-orang yang selama ini terlalu lama tak kau sapa. Peluklah orang-orang yang kau sayangi. Ketuklah pintu tetangga dan berikan sesuatu untuknya. Tersenyumlah. Kembalilah jadi manusia

Semoga kita bukan alien. Semoga kita masih manusia – yang terhubung dengan manusia-manusia lainnya dengan ikatan perasaan-perasaan (Fahd Pahdepie dalam Perjalanan Rasa)

No comments:

Post a Comment